tribunnews.com, 10 April 2018
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jelang Pilpres 2019, populisme Islam menjadi salah satu arus dominan yang membentuk prilaku pemilih.
Dalam sejarah pilpres pasca reformasi, baru kali ini polarisasi berbasis populisme Islam terbentuk.
Hal itu diungkap pengamat politik Rico Marbun, Selasa (10/4/2018).
“Perlahan tapi pasti populisme Islam ini terbentuk oleh arus gerakan 212. Survei dapat mengenali kuatnya gelombang populisme Islam 212 dengan menguji beberapa pertanyaan,” katanya.
Menurut Rico, data menunjukkan saat responden ditanya apakah mereka simpati atau tidak, atau suka atau tidak dengan gerakan 212 yang masih eksis hingga saat ini, ternyata 42.5% suka/simpati dengan gerakan 212 dan yang tidak suka hanya 24% , sedangkan sisanya 33.5% menjawab tidak tahu.
“Artinya populisme Islam sangat kuat mendekati separuh. Sayangnya kelompok pemilih inilah yang belum berhasil ditaklukkan oleh Jokowi,” kata Rico.
Selengkapnya bisa dibaca di http://www.tribunnews.com/nasional/2018/04/10/jokowi-dan-cak-imin-dalam-arus-populisme-islam-jelang-pilpres-2019.