Okenews, 27 April 2018– AKURASI SURVEI RICO MARBUN (MEDIAN), BERKACA DARI PILGUB DKI 2017
Bagi lembaga survei akurasi hasil survey menjadi modal utama untuk meraih kepercayaan Publik. Lembaga Survei mesti memiliki kredibilitas, akuntabilitas dan independensi dalam publikasi hasil surveinya.
Salah satu lembaga yang mendapatkan apresiasi karena akurasi dan independensi nya adalah MEDIA SURVEI NASIONAL (MEDIAN) lembaga survei milik Rico Marbun ini mendapat apresiasi berupa kartu Biru dari peneliti FISIP UI (Universitas Indonesia).
Kartu biru diberikan kepada lembaga survei yang berani melakukan konferensi pers dan jelas jejaknya, dan hasilnya bisa menggambarkan hasil resmi pilkada DKI.
Lantas seperti apa akurasi lembaga milik Rico Marbun ini dalam Pilkada DKI Jakarta, kami akan mengulas rekam jejaknya sebagai berikut:
⦁ Akurasi Hasil Survei
Pada putaran pertama, Media Survei Nasional (MEDIAN) milik Rico Marbun ini menjadi salah satu lembaga yang tidak pernah absen mempublikasikan hasil risetnya. Pada awal-awal publikasi pada september 2016 hingga awal tahun 2017, rilis-rilis MEDIAN yang disampaikan Rico Marbun menempatkan Ahok-Djarot di urutan pertama. Meskipun demikian, Rico Marbun menyampaikan bahwa trend elektabilitas Ahok-Djarot saat itu cenderung menurun.
Yang menarik, Rico Marbun mampu memprediksi bahwa Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran, dan Ahok-Djarot berpotensi kalah di putaran kedua.
Prediksi ini diutarakan Rico Marbun satu minggu lebih jelang pencoblosan. Dia menyampaikan bahwa dukungan untuk pasangan inkumben belum mampu menyentuh angka 30 persen, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot sebesar 29,8 persen dimana Anies-Sandi 27,8 persen dan Agus Harimurti-Sylviana 26,1 persen. Dengan sisa waktu yang sedikit, maka kemungkinan besar Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran, jelas Rico Marbun saat itu.
Menurut Rico Marbun, pasangan Ahok-Djarot bisa kalah diputaran kedua, ini karena suara pasangan Ahok-Djarot masih lebih kecil bila suara untuk Anies dan Agus digabung. Kesimpulan ini diambil karena adanya fenomena Asal Bukan Ahok yang muncul pada hasil survei-survei MEDIAN sebelumnya.
Hasilnya, Pilkada DKI memang berlangsung dua putaran. Dan sesuai prediksi Median, pasangan Ahok-Djarot dan Anies Sandi yang masuk putaran kedua, dimaha Ahok-Djarot kemudian dikalahkan.
Tidak seperti lembaga survei lain yang absen publikasi di putaran kedua, lembaga milik Rico Marbun justru konsisten melakukan publikasi.
Pada bulan april 2017 juga satu minggu lebih jelang pencoblosan. Memperkuat prediksi sebelumnya Rico Mabrun memprediksi Ahok-Djarot akan kalah di putaran kedua. Prediksi ini berdasarkan pada data hasil survei MEDIAN pada 1-6 April 2017, yang menunjukkan bahwa 49,8 persen responden memilih Anies-Sandi, sementara yang akan memilih Ahok-Djarot hanya 43,5 persen pemilih, dan dibarengi fakta bahwa akan sangat sulit bagi Ahok-Djarot mengejar ketertinggalan tersebut dalam kurun waktu beberapa hari saja jelang pencoblosan.
⦁ Akurasi Hasil Survei
Tidak hanya hasil survei, akurasi lembaga survei milik Rico Marbun ini juga ditunjukkan saat MEDIAN melakukan Quick Count.
Berdasarkan hasil ‘real count’ KPU. Hasil quick count MEDIAN juga memenangkan Anies-Sandi, hamper mirip, hanya selisih angkanya saja yang berbeda dengan perbedaan angka yang sangat kecil.
Bagaimana perbandingannya?
Selengkapnya bisa dibaca di https://www.okenews.com/akurasi-survei-rico-marbun-median-berkaca-dari-pilgub-dki/